Menyongsong berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), bangsa-bangsa di Asia dapat secara bebas dan terbuka, seolah-olah tanpa batas negara, bersaing untuk menjadi pelaku usaha dan bersaing untuk mengambil keuntungan dari setiap peluang. Kondisi tersebut akan melibatkan para pelaku bisnis di Indonesia dan secara luas akan mempengaruhi pola dan struktur ketenagakerjaan, diantaranya tuntutan standarisasi dan sertifikasi yang bernilai jual.
Untuk menghadapi situasi ini, sudah saatnya Bangsa dan Negara Indonesia menyiapkan sistem perekonomian yang tangguh dengan didasari optimalisasi sumberdaya dan potensi serta aspek pemerataan dan keadilan. Untuk membangunan perekonomian Indonesia yang berakar dan tumbuh dari kekuatan rakyat, masyarakat harus diberi peran dan kesempatan yang lebih besar untuk mengimbangi dominasi sistem monopoli, oligopoli dan sistem kartel dalam proses produksi, distribusi dan investasi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional mempunyai peluang yang cukup besar untuk ikut serta dalam pembangunan sistem perekonomian yang ditopang oleh pelaku-pelaku bisnis yang kreatif, inovatif dan mempunyai daya tahan terhadap perubahan khususunya di bidang Agribisnis dan Agroteknologi. Oleh sebab itu, SMK yang membuka program keahlian Agribisnis dan Agroteknologi perlu melakukan upaya yang mampu memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang ada, guna Meningkatkan keterserapan lulusan SMK di Dunia Kerja.untuk menindaklanjuti hal tersebut maka SMKN 1 Tlogosari mengadakan penyuluhan dari Disnakertrans.